BAB V
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pendahuluan
Pembuatan
keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan
penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan
menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat
dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan
organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, dan
siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses
peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan
keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas
rencana yang disusun.
mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.
mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.
*) Pengertian
Pengambilan Keputusan (*
Pengambilan
keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang
pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh
pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).
Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
**) Proses Pengambilan Keputusan (**
A. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
didalam Manajemen
Didalam konsep dasar pengambilan
keputusan, seseorang membutuhkan
informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
Pada Sistem informasi mempunyai peranan yang
penting dalam menyediakan informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Oleh karena itu untk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka proses
pengembang system informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe
keputusannya. Pada konsep dasar pengambilan keputusan oleh manajemen,
pengambilan keputusan (Decision making) yaitu tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Dan keputusan di dalam manajemen
dibagi 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan
yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi
dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat bawah. Co:/ keputusan pemesanan
barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :
keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan
sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli
sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :
keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan
ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat
penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk
bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg
jarang terjadi.
TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Simon (1960)
memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan keputusan :
1.
Intelligence : Pengumpulan informasi untuk
mengidentifikasikan permasalahan.
2.
Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk
alternatif-alternatif pemecahan masalah.
3.
Choice : Tahap memilih dari solusi dari
alternatif-alternatif yg disediakan.
4.
Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan
melaporkan hasilnya.
B. Pengertian Umum Proses Pengambilan
Keputusan
Secara umum,
pengertian dari pengambilan keputusan itu sendiri ialah proses pemilihan
alternatif solusi untuk suatu masalah. Dalam pengambilan keputusan, masalah
adalah sesuatu kondisi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan
pemecahannya, masalah terbagi atas:
- Masalah yang harus segera dipecahkan, misalnya dalam keadaan tanggap bencana, pemerintah daerah harus memutuskan apakah akan menganjurkan penduduk untuk mengungsi atau tidak.
- Masalah yang sulit dipecahkan. Biasanya, masalah yang sulit dipecahkan mengandung banyak trade-off atau konflik kepentingan. Misalnya, dalam sebuah tim pengembangan produk, jika akan memproduksi produk dengan kualitas tinggi maka biaya produksinya juga akan mahal, sedangkan konsumen menghendaki produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar.
- Masalah yang tidak dapat dipecahkan. Biasanya suatu masalah belum dapat dipecahkan karena kurangnya informasi yang melingkupinya. Kondisi ini hampir sama dengan masalah yang sulit dipecahkan. Namun dengan penggunaan metode analisis masalah yang tepat, pemecahannya akan menjadi lebih mudah.
Semua masalah
membutuhkan pemecahan. Dalam hal ini berarti dibutuhkan proses pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan artinya menentukan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
v Langkah Pengambilan Keputusan
Secara umum,
Urutan dari langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
- Proses identifikasi atau perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penggunaan seven tools dalam manajemen biasanya dapat membantu proses identifikasi ini.
- Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan. Biasanya pemecahan masalah yang menggunakan model matematika sangat memerlukan adanya variabel yang terukur.
- Penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan. Alternatif pemecahan masalah didapatkan dari analisis pemecahaan masalah.
- Penetapan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Biasanya kriteria pemilihan ini didasarkan pada pay off atau hasil dari keputusan.
- Pelaksanaan keputusan dan evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap implementasi, dimana alternatif solusi yang terpilih akan diterapkan dalam jangka waktu tertentu dan setelah itu akan dievaluasi hasilnya berdasarkan peningkatan atau penurunan pay off atau hasil.
Jenis – jenis
Keputusan
Terdapat beberapa
jenis keputusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus
diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1.
Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen puncak dalam sebuh perusahaan.
2.
Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen menengah
3.
Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh
tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai
produksi.
Berdasarkan
tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:
- Keputusan Terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.
- Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.
- Keputusan tidak terstruktur.disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.
***) Keterlibatan
Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan (***
Keterlibatan
bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi missal dengan pembuatan
kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi missal dengan meminta gagasan dan
saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada sifat formal lebih
efektif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang lainnya. karakteristik
situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi dan
menentukan apakah pembuatan keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.
SUMBER
:
http://pembuatan-keputusan.blogspot.com/
http://www.anneahira.com/pengambilan-keputusan.html
http://juliantomanullang.blogspot.com/2009/11/perencanaan-tujuan-dan-pembuatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar