TEHNIK AND CONTROLLING METHOD
- PERBEDAAN TIPE METODE PENGAWASAN
1. Metode Kuantitatif
teknik ini
memerlukan data khusus, guna mengukur dan memeriksa kuantitas serta kualitas
keluaran (out put). Metode-metode kuantitatif terdiri dari :
A. Anggaran
(budget):
- Anggaran Operasi :
- Anggaran
penjualan
- Anggaran
kas dan sebagainya
- Anggaran khusus :
- Planing,
programming budgetring system (PP BS)
- Zero base
budering (ZBB)
B. Audit
- Internal
- Eksternal
C. Analisa
Break Even
D. Analisa
Rasio
E. Bagan dan
teknik yang berhubungan dengan waktu kegiatan seperti : bagan gantt, program
evaluation and review technique (PERT) dan critical path method (CPM).
2. METHOD PENGAWASAN NON KWANTITATIF
- Metode pengawasan Non Kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Metode mengawasi keseluruhan “performance” organisasi dan sebagian besar mengawasi sikap dan “performance” para karyawan.
Metode-metode
yang digunakan antara lain : pengamatan, inspeksi teratur dan langsung,
pelaporan lisan dan tertulis, evaluasi pelaksanaan, diskusi dan metode-metode
MBO, MBE, MIS.
PENGGUNAAN
ANGGARAN DALAM PENGAWASAN
Salah satu
peralatan pengawasan organisasi adalah anggaran (budget). Budget merupakan
laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk
membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan.
Budget
adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. standart
ini biasanya dalam bentuk rupiah agar mudah menghitung berbagai kegiatan
organisasi, memberikan informasi sumber daya pokok organisasi. Anggaran juga
sebagai pengendali koordinasi kegiatan-kegiatan organisasi.
Pengawasan
anggaran (budgetary control) adalah suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan
dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan
membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
Pengawasan
anggaran dan pusat-pusat tanggung jawab
Sistem
pengawasan dapat dirancang untuk memonitor fungsi atau proyek organisasi.
Pengendalian atas fungsi bertujuan untuk memastikan, bahwa aktivitas tertentu
(seperti produksi atau penjualan) dilaksanakan dengan baik dan hasil akhir yang
diperinci telah tercapai (seperti pembangunan produk baru).
Semua pusat
pertanggungjawaban menggunakan sumber-sumber (input atau biaya) untuk
menghasilkan sesuatu yang lain (output atau penghasilan).
4 macam
pusat pertanggungjawaban
- Pusat penghasilan (revenue centers) adalah satuan organisasi dimana keluaran diukur dalam bentuk moneter tetapi tidak secara langsung dibandingkan dengan biaya-biaya masukan.
- Pusat biaya (expence centeres) yang diukur hanya masukannya saja dalam ukuran moneter. Jadi budget dirancang hanya untuk bagian input dari pusat-pusat pengelolaan. Ada dua kategori pusat biaya yaitu bersifat teknis dan direksi. Biaya teknis adalah biaya yang dapat dikalkulasi atau yang dapat diperkirakan dengan cermat, misalnya biaya langsung. Biaya direksi adalah biaya yang sukar diperkirakan secara tepat sebelumnya (seperti biaya riset) sehingga untuk sebagian besar tergantung kepada kebijaksanaan moneter.
- Pusat penghasilan (profit Center), prestasi kerja diukur dengan perbedaan angka antara hasil (output) dan pengeluaran(input). Hal ini dapat menentukan apakah secara ekonomis pusat bekerja dengan baik dan apakah manajer bertanggung jawab dengan baik atas pelaksanaan tugasnya.
- Pusat investasi (invesment center), sistem pengawasan tidak hanya menghitung nilai moneter input dan output, akan tetapi juga menghitung perbandingan output dengan aktiva yang dipergunakan untuk produksi.
Jenis-jenis Anggaran :
Ada dua
kelompok jenis anggaran yaitu anggaran operasional dan anggaran finansial. Anggaran
operasional menunjukkan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi
oleh organisasi dalam periode anggaran biasanya dengan bentuk (ukuran) pisik
dan biaya. Anggaran finansial memuat perincian jumlah uang yang akan
dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan dari mana uang tersebut akan
didapat.
Metode- Metode Pengawasan Angaran Khusus
- Planning- Programming- Budgetting System
PPBS
dikembangkan untuk embantu manajemen dalam meakukan identifikasi dan
penghapusan program- program yang memakan biaya dan menyalin program- program
lai serta memberikan sesuatu peralatan analisa benfis dan cost setiap program
atau kegiatan.
- Zero- Base Budgetting
mebagi
program- program suatu organisasi menjadi “paket keputusan” yang terdiri dari
tujuan, kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan, biaya dihitung “dari
permulaan”, seperti program belum pernah ada . Ada tiga segi utama ZBB yaitu:
- perumusan paket keputusan yang menguraikan kegiatan, biaya dan kegunaan setiap satuan organisasi secara individual.
- Penyusunan rangking kegiatan dalam urutan prioritas.
- Pengalokasian sumber daya atas dasar rangking kegiatan.
- Akuntansi Sumber Daya Manusia (Human Resource Accounting)
HRA
menunjukkan dan menekankan pada pentingnya sumber daya manusia. Karyawan yang
berpengetahuan tinggi, terlatih dan loyal dalam suatu proses pencapaian
penghasilan dan total aktiva perusahaan. Konsep ini mengatakan bahwa sumber
daya manusia sebagai suatu aktiva, penentuan biaya investasi dan pemeliharaan
atas nilai ekonomis manusia dalam organisasi.
SUMBER :
Mohamand Abdul Mukhyi dan Iman hadi
Saputro, Manajemen Umum, Seri Diktat
Kuliah, Penerbit Gunadarma , Jakarta, 1991
http://rezamahendra09.blogspot.com/2011/05/pengawasan-controlling.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar